Di Tengah Maraknya Kejahatan Seksual yang Menimpa Anak-Anak

Teringat sewaktu saya bersekolah di Taman Kanak-kanak, Ibu saya maupun Ibu teman-teman saya saling tunggu di depan sekolah karena orang tua tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam wilayah sekolah disaat kegiatan belajar sedang berlangsung.

Saya tidak tahu kenapa Ibu saya menunggu saya di sekolah. Apakah karena khawatir dengan anaknya, ataukah memang Ibu tidak suka hanya diam di rumah saja (Ibu tidak bekerja saat itu). Tapi yang saya ingat sekali, saya sendiri enggan untuk ditinggal Ibu saat itu. Ibu harus ada di depan gerbang sekolah ketika saya pulang. HARUS.

Seiring berkembangnya zaman (dan inilah kenyataan), manusia semakin sibuk. Manusia memiliki urusannya masing-masing. Bahkan di dalam (saya menemukan "lumayan banyak"-karena sudah bukan "beberapa") suatu keluarga yang sedang berkumpul pun, punya urusan masing-masing. Miris memang mengetahui hal tersebut. Tapi alangkah baiknya bila kita kesampingkan urusan diluar dan terfokus bersama orang-orang tersayang.

Para Ibu pun sudah tidak lagi seperti Ibu saya di zaman lalu. Ibu saya pun tidak menunggui adik saya di depan sekolah Taman Kanak-kanak nya karena saat itu Ibu sudah bekerja. Sayalah yang terkadang bertindak menjaga adik, memastikan dia sudah pulang sekolah, sudah makan atau belum, mempersiapkan perlengkapannya untuk sekolah agama di sore harinya, sampai membantunya mengerjakan tugas sekolah. Intinya adalah saling menjaga, minimal komunikasi adalah kunci utamanya. Bolehlah kita memiliki urusan diluar rumah dan menjadi sangat sibuk, tapi berusahalah untuk mengedepankan komunikasi dengan orang di dalam rumah. Orang yang selama hidup dihabiskan bersama kita hingga saat ini. Terlebih lagi untuk anak-anak yang seharusnya kita beri perhatian yang lebih, karena mereka belum banyak mengerti.


You May Also Like

0 komendisini :)

Instagram

Instagram

POLYVORE